Kamis, 22 April 2010

The Role of Play in the Whole Language Kindergarten (2)

Menyusun jadwal Bermain
Bermain adalah jantung dari kegiatan anak usia dini. Ada waktu untuk anak bermain bebas di setiap harinya. Ada 3 periode utama selama perencanaan waktu bermain yaitu waktu kdatangan (tabletop activities), bermain bebas, dan bermain diluar ruangan. Selama penjadwalan jelas, struktur dasar direkomendasikan oleh ahli kurikulum anak usia dini (Fromberg, 1988; Seefeldt & Barbour, 1986; Spodek, saraco & Davia,1987).
Tabletop Activities or center. Ketika anak-anak mulai berdatangan, mereka mengucap salam pada guru dan kemudian mereka bermain atau ke tempat belajar (learning center). Sebagai contoh, saat tabletop activities bias dilihat guru menempatkan puzzle diatas meja, kemudian peralatan mengggunting dan playdoh di meja yang berbeda. Kemudian kita akan lihat bagaimana anak-anak akan bermain konstruksi disana.
MENGAPA BERMAIN ADALAH CENTRAL DARI KURIKULUM
Mudah bagi otangtua untuk berbipikir tentang bermain dimaksudkan bagi anak-anak untuk menyalurkan waktu dan energy selama dirumah, mereka sering berharap demikian, karena Taman bermain adalah bagian dari sekolah yang seharusnya lebih seperyt sekolah daripada bermain. Guru harus membantu orangtua mengerti bahwa bermain sebagai tahapan/roda untuk pembelajaran yang berarti di segala area pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam NAEYC’s Developmentally Appropriate Practice, (Bredekamp, 1987), bahwa anak-anak berpartisipasi aktif dalam bermain sendiri dengan konsentrasi, pengalaman hidup yang nyata yang menjadi kunci motivasi, belajar yang berarti di TK dan SD (hal.4). pada makalah ACEI “The Child-Centered Kindergarten” (Moyer et al; 1987), mengatakan bahwa salah satu karakteristik dari program yang berkualitas adalah mereka:
Melihat bermain sebagai pembelajaran yang fundamental bagi anak, pertumbuhan dan perkembangan, kemampuan mereka untuk mengembangkan dan mengklasifikasi konsep, aturan dan ide dengan mengeevaluasi mereka selama mengawali dan mengakhiri perabotan dan aturan yang ditetapkan/disepakati. Bermain meningkatkan kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, untuk belajar untuk berbagi dengan yang lain, juga untuk melihat hal penting dan mengontrol kemampuan dan perasaannya. (hal. 239).

Pertumbuhan Melewati Area Perkembangan
Pernyataan ACEI memberikan petunjuk mengoptimalkan seluruh area dari perkembangan anak.melalui mengklarifikasi konsep, atuan dan ide anak berkembang kognitifnya. Menggunakan bahan/alat-alat memberikan tantangan pada keterampilan motorik kasar dan halusnya, berkembanglah fisiknya. Berinteraksi dengan teman/oranglain, berkembanglah kemampuan sosialnya. Mampu mengendalikan diri dn mengontrol perasaannya, berkembanglah sosio-emosinya.
Tujuan utama pembelajaran bahasa anak usia dini, memberikan nilai bermain terhadap perkembangan utama anak - Fisik, Kognitif, social dan emosional – adalah juga hal penting yang harus diperhatikan pada permainan dalam perkembangan bahasa anak. Vygotsky (1962) dan Piaget (1974) dalam tulisannya menggarisbawahi adanya keterikatan antara akuisisi bahasa dan perkembangan kognitif selama bermain. Satu aspek perkembangan bahasa bisa menjadi landasan yg penting selama observasi bermain adalah kompetensi yang anak miliki. Yawkey (1983) menyatakan “ bermain dan pertumbuhan bahasa berhubungan pada kemampuan menceritakan kembali (Representational Thought). Level dari representasi anak ditunjukkan ketika mereka menggunakan bahasa sebagai landasan dalam bermain drama dari sebuah study representational thought. “Representational competence” berkembang sangat baik hanya bila ada respon pada interaksi yang terjadi dalam lingkungan fisik dengan lingkungan sosialnya. (Copple, Sigel and Saunders, 1979, hal. 24)
Bermain adalah Inti untuk jalan pembelajaran bahasa anak, karena bermain adalah representasi dari dunia nyata dan karena selama bermain anak-anak sering menggunakan symbol dalam representasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar