Kamis, 22 April 2010

mengenalkan sains pada anak usia dini

Bentuk / macam permainan sains :

• Bermain Pasir dan Air
Jika bermain pasir dan air dimasukkan ke dalam salah satu tempat di dalam kelas, kita dapat menggunakan pasir dan air menjadi salah satu area yang menarik untuk beraktifitas dengan anak-anak. Ini berhubungan earat dengan science. Beberapa aktifitas science yang berhubungan dengan area pasir dan air adalah:
1. Bagaimana air dapat berubah?
Untuk percobaan ini, sediakan beberapa bahan seperti tinta, garam, kertas, pasir, spons, dll. Gunakan pipet tetes untuk membasahi bahan-bahan tersebut diatas. Ketika bahan-bahan tersebut menjadi basah, beri pertanyaan yang mendorong anak-anak untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka pikirkan tentang peristiwa yang terjadi:
 Adakah perubahan warna yang terjadi ketika kamu menambahkan air ada bahan-bahan tersebut di atas?
 Adakah perubahan bentuk yang terjadi ketika air ditambahakan pada bahan-bahan tersebut di atas?
 Apakah kelihatan berbeda pada tinta dalam keadaan basah dan tinta yang dalam keadaan kering?
 Apa yang akan terjadi jika ditambahkan air pada segelas jus jeruk?
Kita dapat mendiskusikannya dengan anak-anak tentang apa yang akan terjadi jika setiap bahan-bahan tersebut di atas diberi air.
2. Mengapungkan benda
Untuk kegiatan ini, kumpulkan beberapa benda yang dapat mengapung (sepotong kayu, botol plastik, daun) dan juga beberapa benda yang tidak dapat mengapung (paku, batu, tanah liat). Minta anak untuk memasukkan semua bahan tersebut di atas ke dalam air. Dan berikan pertanyaan:
 Apa yang terjadi dengan benda yang mengapung di permukaan air?
 Apa yang terjadi dengan benda yang mengapung seperti kayu dengan benda yang tenggelam seperti batu dilihat dari beratnya?
3. Mengamati/observasi pasir
Menggunakan kaca pembesar anak dapat mempelajari dan membandingkan berbagai macam type pasir. Anak dapat membedakan perbedaan bagaimana ketika mereka melihat pasir dengan menggunakan mikroskop atau dengan mata telanjang.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan untuk anak-anak dalam observasi ini:
 Kelihatan seperti apa pasir tersebut?
 Apa rasa pasir?
 Apa yang kamu rasakan ketika melihat sesuatu lewat mikroskop?
 Apakah pasir yang kamu lihat dengan menggunakan mikroskop tampak berbeda apabila kamu melihatnya dengan mata telanjang?
4. Membandingkan beberapa tipe pasir yang berbeda
Pasir halus, pasir kasar, dan pasir kotor mempunyai sifat yang berbeda. Pasir halus baik digunakan untuk membangun tembok hias. Pasir kotor mempunyai butiran yang kecil, tetapi air tidak mudah larut didalamnya. Anak harus melakukan percobaan dengan tiap tipe pasir yang ada, pertama dengan pasir kering kemudian dengan pasir basah yang dengannya mereka dapat membuat sebuah bangunan. Pertanyaan yang dapat diajukan kepada anak-anak melalui observasi ini adalah:
 Jenis pasir yang mana yang mudah basah?
 Jenis pasir yang mana yang paling baik digunakan untuk membuat bangunan?
 Jenis pasir yang mana yang paling lembut ketika disentuh?
 Jenis pasir yang mana yang paling baik digunakan jika kamu ingin membangun sebuah istana?

• Cooking (2-3 tahun)
Ajak anak dalam aktivitas-aktivitas seperti mencampur ini itu. Setelah biasa bisa diajak untuk membuat kue kering dll. Banyak yang bisa dipelajari dari keterlibatan anak di dapur seperti belajar tentang benda apa yang bisa larut dalam air, bagaimana benda berubah karena dingin atau panas.
• Floating and Sinking (3-4 tahun)
Bisa dilakukan di dapur: mana buah/sayur yang mengapung dan mana buah/sayur yang tenggela. Atau bisa dilakukan di kamar mandi: mana benda yang mengapung dan mana benda yang tenggelam.
• Food Groups Game (3-6 tahun)
Sediakan kertas besar dan gambar dari berbagai makanan (bisa digunting dari majalah-majalah). Bagi kertas besar menjadi 7 bagian: buah dan sayuran, daging, susu, karbohidrat, kacang-kacangan, lemak, gula. Minta anak menempelkan gambar makanan di bidang yang tepat. Game ini untuk memperkenalkan kebiasaan makan yang baik dan supaya anak aware atas apa yang dimakannya sehari-hari.

The Role of Play in the Whole Language Kindergarten (2)

Menyusun jadwal Bermain
Bermain adalah jantung dari kegiatan anak usia dini. Ada waktu untuk anak bermain bebas di setiap harinya. Ada 3 periode utama selama perencanaan waktu bermain yaitu waktu kdatangan (tabletop activities), bermain bebas, dan bermain diluar ruangan. Selama penjadwalan jelas, struktur dasar direkomendasikan oleh ahli kurikulum anak usia dini (Fromberg, 1988; Seefeldt & Barbour, 1986; Spodek, saraco & Davia,1987).
Tabletop Activities or center. Ketika anak-anak mulai berdatangan, mereka mengucap salam pada guru dan kemudian mereka bermain atau ke tempat belajar (learning center). Sebagai contoh, saat tabletop activities bias dilihat guru menempatkan puzzle diatas meja, kemudian peralatan mengggunting dan playdoh di meja yang berbeda. Kemudian kita akan lihat bagaimana anak-anak akan bermain konstruksi disana.
MENGAPA BERMAIN ADALAH CENTRAL DARI KURIKULUM
Mudah bagi otangtua untuk berbipikir tentang bermain dimaksudkan bagi anak-anak untuk menyalurkan waktu dan energy selama dirumah, mereka sering berharap demikian, karena Taman bermain adalah bagian dari sekolah yang seharusnya lebih seperyt sekolah daripada bermain. Guru harus membantu orangtua mengerti bahwa bermain sebagai tahapan/roda untuk pembelajaran yang berarti di segala area pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam NAEYC’s Developmentally Appropriate Practice, (Bredekamp, 1987), bahwa anak-anak berpartisipasi aktif dalam bermain sendiri dengan konsentrasi, pengalaman hidup yang nyata yang menjadi kunci motivasi, belajar yang berarti di TK dan SD (hal.4). pada makalah ACEI “The Child-Centered Kindergarten” (Moyer et al; 1987), mengatakan bahwa salah satu karakteristik dari program yang berkualitas adalah mereka:
Melihat bermain sebagai pembelajaran yang fundamental bagi anak, pertumbuhan dan perkembangan, kemampuan mereka untuk mengembangkan dan mengklasifikasi konsep, aturan dan ide dengan mengeevaluasi mereka selama mengawali dan mengakhiri perabotan dan aturan yang ditetapkan/disepakati. Bermain meningkatkan kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, untuk belajar untuk berbagi dengan yang lain, juga untuk melihat hal penting dan mengontrol kemampuan dan perasaannya. (hal. 239).

Pertumbuhan Melewati Area Perkembangan
Pernyataan ACEI memberikan petunjuk mengoptimalkan seluruh area dari perkembangan anak.melalui mengklarifikasi konsep, atuan dan ide anak berkembang kognitifnya. Menggunakan bahan/alat-alat memberikan tantangan pada keterampilan motorik kasar dan halusnya, berkembanglah fisiknya. Berinteraksi dengan teman/oranglain, berkembanglah kemampuan sosialnya. Mampu mengendalikan diri dn mengontrol perasaannya, berkembanglah sosio-emosinya.
Tujuan utama pembelajaran bahasa anak usia dini, memberikan nilai bermain terhadap perkembangan utama anak - Fisik, Kognitif, social dan emosional – adalah juga hal penting yang harus diperhatikan pada permainan dalam perkembangan bahasa anak. Vygotsky (1962) dan Piaget (1974) dalam tulisannya menggarisbawahi adanya keterikatan antara akuisisi bahasa dan perkembangan kognitif selama bermain. Satu aspek perkembangan bahasa bisa menjadi landasan yg penting selama observasi bermain adalah kompetensi yang anak miliki. Yawkey (1983) menyatakan “ bermain dan pertumbuhan bahasa berhubungan pada kemampuan menceritakan kembali (Representational Thought). Level dari representasi anak ditunjukkan ketika mereka menggunakan bahasa sebagai landasan dalam bermain drama dari sebuah study representational thought. “Representational competence” berkembang sangat baik hanya bila ada respon pada interaksi yang terjadi dalam lingkungan fisik dengan lingkungan sosialnya. (Copple, Sigel and Saunders, 1979, hal. 24)
Bermain adalah Inti untuk jalan pembelajaran bahasa anak, karena bermain adalah representasi dari dunia nyata dan karena selama bermain anak-anak sering menggunakan symbol dalam representasinya.

The Role of Play in the Whole Language Kindergarten (1)

Berapapun usia anak-anak, keinginan untuk bermain dan kenyataan bermain itu sendiri memenuhi perhatian dan energy anak-anak. Semua anak-anak mempunyai kebutuhan dan dari usia yang paling kecil mereka mengenal kata ‘bermain’.
Orang dewasa dapat mengidentifikasi, karena bermain adalah apa yang anak-anak lakukan. Berbagai hal dilakukan untuk bermain dan kebutuhan dari dalam diri anak untuk bermain debgan segala pengalamannya. Dan ketika oaring dewasa melihat anak bermain, dia memunculkan memory pengalaman dimasa kecilnya.
Ketika orang menikmati pengalaman kecilnya saat menjadi anak-anak, guru TK menyadari bahwa bermain lebih dari itu. Seorang guru pendidikan anak usia dini mempelajari bahwa bermain adalah kebutuhan paling dasar bagi anak-anak. Hal ini perlu kita beritahukan dan jelaskan kepada orangtua ketika para orangtua itu bertanya “ apa yang anda lakukan saat mengajar mereka? Setiap kali saya dating ke kelas, saya melihat mereka bermain”. Kebanyakan suksesya program pembelajaran bahasa anak-anak TK tergantung dari kemampuan sang guru untuk melindungi anak saat bermain dengan benar termasuk meyakinkan orangtua mereka untuk berhati-hati selama merencanakan pembelajaran dilingkungannya.
Table 3.1 setengah hari jadwal anak TK
8.30 - 9.00 waktu kedatangan-penyambutan individu, aktifitas bermain ringan
9.00 – 9.30 circletime atau waktu kelompok
9.30 – 10.30 *bermain bebas di dalam ruangan, seringnya di pusat pemberian label
10.30 – 10.40 waktu makan snack/makanan kecil
10.40 – 10.45 persiapan untuk bermain diluar ruangan
10.45 – 11.45 *bermain diluar
11.15 -11.25 toileting, mencuci tangan, mencari buku sambil menunggu teman bergantian
11.25 – 11.50 waktu bercerita
11.50 -12.00 persiapan pulang
*desain aktifitas bermain
*snack mungkin disiapkan selama waktu bermain bebas, dengan anak membawa bekal makanan mereka dan menaruhnya di meja yang mereka pilih. Dengan membuka perencanaan snack waktu untuk bermain bebas bias ditambah
®untuk program satu hari penuh, disediakan makan siang: perlengkapan makan anak, istirahat aatau jeda waktu saat aktivitas selama setengah sampai satu jam. Ini diisi dengan mengulang kegiatan kelompok, bermain bebas diluar atau di dalam ruangan dan menyusun kegiatan dalam aktivitas kelompok.

Bermain bebas didalam dan luar ruangan. Pada period kedua perencanaan atau periode bermain bebas. (liat table 3.1). Pada kesempatan ini, anak bebas untuk memilih alat permainannya sendiri dan aktivitas bermain serta untuk memutuskan berapa lama dia bermain. Memerapa guru merasa bagian bermain bebas ini mungkin terjadi salah arti menjadi “waktu memilih”, “waktu utama/inti” atau “interest time”. Perhatikan label, waktu untuk memilih partner dan aktivitas bermain adalah penting untuk program kindergarten (TK A).
Sedikit penambahan, periode bermain bebas lamanya harus cukup untuk anak: (1) menggali materi dan aktivitas baru; (2) mempraktekkan perkembangan kemampuan individu yang diperlukan anak; (3) mengenalkan gabungan peraturan/kesepakatan dan interaksi dalam permainan drama. Perlunya waktu yang adekuat selama bermain bebas dapat memberikan hasil pengamatan terbaik dengan berbagai macam permainan didalam kelas.
Pada area pekerjaan kayu, guru sebaiknya mendemonstrasikan lebih dulu cara bagaimana yang seharusnya anak lakukan dalam membangun suatu bentuk. Misalkan bagaimana cara mengaitkan bagian-bagian kayu dengan paku dan palu. Bila merka berhasil ingat untuk memerikan pujian.
Anak dengan permainan potongan pizza, menunjukkan pengalaman dunia yang nyata dimana mereka menikmatinya, tapi mereka juga menggunakan symbol untuk mewakili objek nyata. Saat anak bermain dengan pizza palor, dia mengerti apa yang mereka lakukan sebagai wujud kreasi yang merepresentasikan kenyataan (hal yang nyata). Seperti yg dikatakan Garvery (1977) “ semua permainan menunjukkan pemain untuk mengerti bahwa apa yang ia lakukan tidak ahanya apa yang tampak jadi (hal.7). saat anak memerlukan symbol untuk merepresentasikan dunianya, untuk permainan lainnya dinyatakan dengan symbol.
Dari permaina pizza palor, respon pemain lainnya dapat dijelaskan dan kosakata serta kemampuannya untuk merepresentasikan aturan dapat dilihat (diasses). Walaupun demikian, jika kita menanyakan salama interaksi, maka dasar pembelajaran anak dapat dilihat. Juga selama bermain rasa percaya diri dan kompetensi dalam peraturan pelayanan berkembang.

Bermain dengan Bercerita
Perkembangan area bahasa lainnya dapat muncul dalam membuat cerita (bercerita). Pada saat anak bermain, mereka membangun/membuat cerita (Harste et al, 1984; Roskos, 1988). Walau dengan kalimat yang sedikit, anak mengorganisir dirinya dalam karakter yang ditata dan mementukan alur cerita yang bias dilihat dalam percakan “ kamu menjadi ayah, dan saya akan menjadi ibu dan meri kita pergi ke pesta”. Dan selama bermain guru dapat mengamati smua elemen dari cerita yang bagus seperti perkembangan karakter, lokasi, pengaturan waktu, penyelesaian masalah, dan kepuasan akhir cerita.
Pendidik dan peneliti belajar banyak tentang dinamika dan kompleksitas anak yang terepresentasi lewat boneka. Mereka memakai kosakata dan jalan menyusun cerita. Bukan hanya itu, akan mudah bagi anak untuk bergerak dan bermain sesuai dengan kualitas bermain dalam kurikulum sebagai nilai pembelajaran yang natural. Dinamika permainan dilihat dari aturan main, konflik dan pemecahan masalah serta interaksi yang terjadi didalamnya. Guru dapat membantu orangtua melihat banwa permain memberikan kontribusi pertumbuhan perkembangan termasuk perkembangan bahasa, tumbuh dalam kompetensi yang representative dan dalam membuat cerita.

Undangan untuk Bermain
Guru terlibat bermain dengan cara kreatif yang mana mnyusun jadwal, meningkatkan motivasi pemain dan menyiapkan ligkungan untuk bermain.

kenali karakter kreatifmu...

15 karakter kreatif, mana yang ada pada dirimu ??

1. sadar bahwa ia kreatif
mengerti apa yang mesti dilakukan bila menghadapi masalah sehingga selalu percaya diri berusaha untuk mampu berkreasi dalam pemecahan masalah karena melihat dari sudut pandang ”proses pembelajaran”

2. independen
berani tampil beda dan tidak terpengaruh segala hal yang ada disekitarnya. Karakter ini mendasari kemandirian yang tangguh dan memiliki pemikiran dari sudut pandang yang tak biasa.

3. Orisinil
Memiliki ide yang murni dan tidak tertarik menjadi plagiat dari sesuatu yang sudah ada dan berkembang. Inspirasi muncul dari keaslian dan kemandirian berpikir sehingga selalu memberikan warna baru dari sebuah karya

4. berani ambil resiko
tak pernah takut gagal, tapi bukan berarti melakukan sesuatu tanpa perhitungan yang matang. Karakter ini selalu bisa berpikir positif atas pencapaian yang ada. Jadi kalau berinisiatif beresiko, hanya diam lebih beresiko, karena berinisiatif masih punya peluang untuk berhasil sementara diam is ’nothing’

5. penuh energi
karakter ini memiliki orientasi pencapaian tujuan. Jadi dia akan selalu memiliki semangat untuk mencapainya dengan pemikiran positif yang menemaninya sampai bertemu dengan tujuannya tersebut

6. rasa ingin tahu
Biasanya memiliki pemikiran yang logis, dan selalu ada tanda tanya diotaknya serta usaha yang tiada henti untuk menemukan jawabannya.

7. puya rasa humor
serius tapi santai, menyadari bahwa berpikir pun sebaiknya di imbangi dengan relaksasi, bisa berupa humor-humor yang bisa membuat tertawa lepas, yang terkadang diantaranya justru bisa memunculkan ide gila yang luar biasa, untuk memecahkan suatu masalah.

8. memiliki kapasitas untuk berfantasi
memiliki daya khayal yang tinggi, tampak seperti pemimpi tapi justru hal itu bisa memunculkan posibilitas dalam menghasilkan ide-ide baru atau pemecahan masalah yang bisa dilogiskan.

9. tertarik pada hal yang rumit, kompleks dan belum jelas
berani menerima tantangan (melihat tantangan dari sudut pandang yang berbeda). Dengan tantangan kemampuan berpikir menemukan ide-ide kreatif untuk solusi menjadi terasah sehingga melatih kepercayaan diri dan menganalisa masalah.

10. Artistik
Memiliki ’sense of art’ yang baik, biasanya juga detail dalam mengerjakan sesuatu. Ide yang dihasilkan tak jauh dari inspirasi seni.

11. berpikir terbuka
’open minded’, berpikir dari sudut pandang yang luas, terbuka dengan segala ide, fleksible dan tetap memiliki prinsip yang mengatur dan mengakomodasi pikiran positif atas sesuatu yang baru.

12. cermat, teliti
terencana dan pandai mengorganisasi diri, aktifitas dan waktunya. Karakter ini biasanya pemikir, serius, serta mampu menganalisa permasalahan dengan terintegrated. Hal ini sangat penting untuk fokus dalam proses pemecahan masalah.

13. butuh waktu menyendiri
suatu ketika kita membutuhkan ’space’ waktu untuk diri kita sendiri secara utuh. Ini cukup besar manfaatnya untuk jujur pada diri sendiri, berefleksi, introspeksi yang pada akhirnya bisa jadi pemecahan masalah kita temukan saat menyendiri.

14. mudah mengerti
karakter ini biasanya mampu berpikir cepat, dengan menganalisa rangkaian persoalan secara komprehenship, sehingga mampu melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan alternatif-alternatif ide yang akurat dan antisipatif.

15. emosional
mampu membuat orang lain terhanyut dalam kondisi yang dialami, biasanya permasalahan yang berhubungan dengan moral, dan ide bisa memiliki makna yang lebih berarti.

Senin, 05 April 2010

kreatifitas 1

Kreatifitas menurut saya adalah kemampuan manusia yang berproses secara alami untuk menghasilkan ide ataupun segala hal yang bermakna sehingga bisa menyelesaikan segala bentuk permasalahan dengan baik dan menghasilkan karya nyata dalam kehidupannya.

Dalam memformulasikan definisi ini saya berusaha mengambil hikmah dan esensi dari berbagai hal dan pengalaman hidup orang-orang disekitar saya. Katakanlah tante Is, seorang ibu rumah tangga yang kesepian, karena suaminya kerja dan anak-anaknya sudah pada kuliah. Berawal dari kesepian itulah beliau mencari kesibukan. Beliau akhirnya membeli buku bagaimana membuat kue. Terus belajar hingga akhirnya dia dikenal sebagai produsen kue. Dari mulai kue nastar yang menjadi spesialisasinya berkembang menjadi aneka ragam bentuk dan rasa kue. Setidaknya ada 50 macam kue kering nan lezat yang telah diproduksinya. Belum lagi melayani pesanan-pesanan kue untuk berbagai acara, mulai dari ulangtahun, pernikahan, acara ibu-ibu, acara-acara kantor dan sebagainya. Semuanya pastilah tak luput dari yang namanya kemampuan berkreasi dari tante Is. Sekarang tante Is tidak lagi merasa kesepian bahkan lebih dari itu, punya penghasilan sendiri dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga disekitarnya.

Perasaan saya dalam mencoba mendefinisikan kreatifitas sejauh ini nyaman saja. Saya selalu percaya bahwa selama analisa saya logis dan memiliki benang merah, saya tak perlu merasa khawatir akan salah. Dan kalaupun memang benar salah, artinya saya menjadi lebih tahu apa & bagaimana itu salah, jadi pun akan mengetahui yang benar pada akhirnya. Saya pikir ini bukan masalah besar, jadi saya tak perlu berlebihan (terlalu khawatir) mensikapinya. Karena setiap individu berhak mengeluarkan pendapat yang diyakini kebenarannya, dan itu sangat kita hargai.